Berita UtamaHeadline

Banjir Meluas di Aceh Utara, Tanggul Jebol dan Ribuan Dievakuasi

Avatar
×

Banjir Meluas di Aceh Utara, Tanggul Jebol dan Ribuan Dievakuasi

Sebarkan artikel ini
Bupati Aceh Utara H. Ismail A Jalil, MM (Ayahwa) meninjau pengungsi bencana banjir di SMA N 1 Seunuddon, Aceh Utara, Minggu 23/11/2025. [Ist]

ByKlik.com | Lhoksukon – Banjir besar masih terus berlanjut di wilayah Kabupaten Aceh Utara, Rabu (26/11/2025), setelah hujan berintensitas tinggi menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol dan permukaan air meningkat tajam di sepanjang daerah aliran sungai.

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melaporkan sedikitnya 18 kecamatan terendam banjir dengan dampak luas terhadap pemukiman, fasilitas umum, serta lahan pertanian. Ribuan warga kini terpaksa mengungsi ke pos-pos darurat, sementara sebagian lainnya masih menunggu proses evakuasi.

Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, MM (Ayahwa), menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mempercepat evakuasi warga, meski personel dan peralatan tim SAR dinilai masih terbatas. Ia juga meminta seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tetap siaga dan memudahkan koordinasi penanganan banjir yang semakin meluas. “Kita harus bergerak cepat, mengutamakan keselamatan warga, terutama yang terjebak banjir,” tegasnya dalam arahan resmi.

Baca Juga  Wali Kota Pimpin Rakor dengan Kepala SMP se-Kota Lhokseumawe

Data sementara BPBD Aceh Utara hingga pukul 13.20 WIB, sebut Muntasir, menunjukkan situasi paling parah terjadi di Kecamatan Matangkuli dengan ketinggian air mencapai 300 cm, Kecamatan Sawang dengan ketinggian 3–4 meter hingga memutus jembatan gantung, serta Kecamatan Langkahan di mana abrasi sungai menyebabkan satu rumah amblas ke aliran sungai. Selain itu, sejumlah tanggul jebol di Samudera, Syamtalira Aron, Tanah Jambo Aye, dan Nibong memperburuk luapan air yang membanjiri desa-desa sekitar.

Warga di berbagai kecamatan—seperti Tanah Jambo Aye, Seuneddon, Baktia, Lapang, hingga Muara Batu—banyak yang mengungsi ke menasah, sekolah, dan rumah keluarga. Total pengungsi mencapai 3.507 jiwa dari 1.270 KK, sementara warga terdampak banjir berjumlah 4.451 jiwa. Para pengungsi didominasi balita, ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas. Pemerintah juga melaporkan kerusakan rumah mencakup kategori berat (3 unit), sedang (17 unit), dan ringan (6 unit).

Baca Juga  PAG Tebar Hewan Qurban untuk 13 Desa Lingkungan Perusahaan

Bupati menginstruksikan Dinas PUPR untuk segera mengerahkan alat berat guna melakukan normalisasi, termasuk membuka saluran yang tersumbat. Kepala puskesmas juga diminta siaga memberi layanan kesehatan kepada para pengungsi. Sementara Dinas Sosial ditugaskan mempercepat distribusi bantuan masa panik ke seluruh titik pengungsian. “Kami memastikan seluruh kebutuhan dasar warga terpenuhi, termasuk akses kesehatan dan pangan,” ujar Juru Bicara Pemerintah Aceh Utara, Muntasir Ramli.

Secara keseluruhan, banjir ini juga merendam 620 hektare sawah, 571 hektare tambak, merusak delapan titik tanggul, serta memutus satu jembatan di Kecamatan Sawang. Pemerintah Aceh Utara menyebut kebutuhan mendesak saat ini mencakup bantuan evakuasi, perahu penyelamat, makanan pokok, logistik masa panik, serta alat berat tambahan. Koordinasi lintas instansi terus dilakukan, sementara warga terutama di sepanjang DAS diminta tetap waspada mengingat debit air masih berpotensi meningkat.

Example 120x600