ByKlik.com | Jakarta — Fraksi Partai NasDem DPR RI melakukan rotasi penugasan internal dengan memindahkan Ahmad Sahroni dari Komisi III ke Komisi I. Keputusan ini tertuang dalam surat resmi yang ditandatangani oleh Ketua Fraksi NasDem, Viktor Bungtilu Laiskodat, pada Jumat (29/8/2025). Surat tersebut telah disampaikan kepada Ketua DPR RI.
Rotasi ini juga menempatkan Rusdi Masse Mappasessu sebagai Wakil Ketua Komisi III, menggantikan posisi Ahmad Sahroni. Posisi Sahroni kini berada di Komisi I sebagai anggota biasa. Komisi I memiliki lingkup tugas di bidang pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, dan intelijen.
Viktor Laiskodat menjelaskan bahwa langkah strategis ini bertujuan untuk memperkuat kinerja fraksi dan selaras dengan semangat restorasi yang diusung Partai NasDem. “Kami ingin setiap kader bekerja sesuai kapasitas terbaiknya untuk rakyat. Itulah semangat restorasi yang terus kami jalankan,” ujar Viktor dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/8).
Ia menambahkan, rotasi ini juga merupakan upaya untuk menjaga soliditas internal dan memastikan politik restorasi benar-benar terwujud dalam kerja nyata legislasi, pengawasan, dan pelayanan kepada masyarakat.
Komisi III DPR RI memiliki peran penting dalam mengawasi institusi penegak hukum seperti Kejaksaan, Kepolisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan rotasi ini, Fraksi NasDem disebut-sebut ingin mempertegas fokusnya dalam memperkuat agenda pengawasan dan legislasi di bidang hukum.
Fraksi NasDem menegaskan bahwa perubahan ini menunjukkan komitmen partai untuk menghadirkan politik yang adaptif dan responsif. Penempatan kader tidak hanya didasarkan pada kebutuhan internal, tetapi juga untuk menjawab tantangan kebangsaan yang terus berkembang.
Diketahui, Ahmad Sahroni menjadi salah satu anggota DPR RI yang mendapat sorotan publik akibat pernyataannya yang viral beberapa waktu belakangan. Salah satunya saat Sahroni menuturkan bahwa desakan untuk membubarkan DPR adalah sikap yang keliru.
Melansir Kompas.com, Jumat (29/8), ia bahkan menyebut pandangan ini sebagai mental orang tolol. Sahroni mengingatkan bahwa boleh saja mengkritik DPR, mencaci maki dan komplain.
“Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita,” ujar Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025). []