Headline

Pemerinta Aceh Paparkan Update Penanganan Darurat Bencana Hidrometeorologi

Bambang Iskandar Martin
×

Pemerinta Aceh Paparkan Update Penanganan Darurat Bencana Hidrometeorologi

Sebarkan artikel ini
Sekda Aceh, M. Nasir, S.IP, MPA, selaku Incident Commander (IC) memberikan keterangan pers usai menggelar Rapat Lanjutan Koordinasi Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Aceh, di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh Tahun 2025, Setda Aceh, Banda Aceh, Minggu, 30 November 2025. (Foto: Dok. Humas Aceh)

Byklik.com | Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, memaparkan perkembangan terbaru penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Informasi ini disampaikan dalam rapat koordinasi lanjutan di Sekretariat Posko Tanggap Darurat, Minggu, 30 November 2025

Berdasarkan data resmi hingga pukul 13.00 WIB, jumlah warga terdampak mencapai 441.842 jiwa. Dari angka tersebut, tercatat 80 orang meninggal dunia, 330 orang luka berat, 1.284 orang luka ringan, dan 71 orang masih hilang. Sementara itu, jumlah pengungsi yang tersebar di berbagai lokasi mencapai 207.017 jiwa dan kini ditampung di 229 titik pengungsian. Pendataan terus diperbarui oleh posko kabupaten/kota untuk memastikan akurasi penanganan.

Sekda Aceh menjelaskan bahwa genangan air di sejumlah wilayah mulai surut. Namun, endapan lumpur yang tertinggal memerlukan penanganan tambahan agar evakuasi dan pembersihan dapat berjalan optimal.

Pada aspek logistik, Pemerintah Aceh memastikan bantuan yang dikirim melalui jalur laut telah tiba di Pelabuhan Krueng Geukueh pada sore hari ini. Bantuan untuk daerah terisolir juga telah disalurkan melalui jalur udara, termasuk ke Kabupaten Aceh Tengah dan Aceh Tamiang.

Baca Juga  Plt. Sekda Tegaskan Komitmen Pemerintah Aceh Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Nasir juga menyoroti kendala distribusi hasil pertanian di Aceh Tengah. Sebanyak 11.000 hektare lahan cabai yang memasuki masa panen belum dapat didistribusikan akibat akses yang masih terhambat. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Aceh telah berkoordinasi dengan BNPB agar pesawat pengangkut logistik dapat dimanfaatkan sekaligus membawa hasil panen keluar dari daerah terdampak.

Terkait masa tanggap darurat yang ditetapkan selama 14 hari, Nasir menegaskan perlunya memastikan seluruh kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, mulai dari logistik, layanan kesehatan, evakuasi, hingga pemulihan akses transportasi dan komunikasi.

“Selama 14 hari ini kita pastikan masyarakat sehat, selamat, dan tidak kekurangan apa pun. Akses logistik dan kesehatan harus menjangkau seluruh wilayah terdampak,” ujar Nasir.

Sekda juga menekankan pentingnya penanganan hewan terdampak bencana. Ia menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) untuk segera mengevakuasi bangkai hewan guna mencegah risiko kesehatan.

Baca Juga  Puluhan Ribu Warga Pidie Jaya Mengungsi akibat Bencana Hidrometeorologi

Dari sisi nasional, BNPB melaporkan bahwa distribusi bantuan melalui jalur darat, laut, dan udara telah menjangkau seluruh wilayah terdampak meski jumlahnya masih terbatas. BNPB meminta pemerintah kabupaten/kota menyampaikan data kebutuhan secara rinci agar bantuan dapat disalurkan lebih cepat dan tepat sasaran. BASARNAS juga telah menambah personel untuk mempercepat evakuasi di wilayah yang masih terisolasi.

Sementara itu, BPBA memastikan mobilisasi logistik dilakukan setiap hari agar tidak terjadi penumpukan di posko. Di sisi lain, Diskominsa Aceh melaporkan bahwa perangkat Starlink telah dikirim ke beberapa wilayah terdampak seperti Bener Meriah dan Takengon untuk mempercepat pemulihan komunikasi.

Pemerintah Aceh menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi dengan BPBA, BNPB, TNI–Polri, serta seluruh SKPA dan lembaga terkait, demi mempercepat evakuasi, pemulihan akses, dan distribusi bantuan. Masyarakat juga diimbau tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh informasi yang belum terverifikasi.***

Example 120x600