ByKlik.com | Banda Aceh – Runtuhnya 12 tower transmisi PLN di berbagai wilayah Aceh akibat banjir bandang dan longsor telah memicu krisis listrik terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Jaringan kelistrikan lumpuh, akses darat terputus, dan sejumlah daerah terisolasi, membuat ribuan warga terjebak tanpa penerangan, komunikasi, maupun suplai kebutuhan dasar.
Di tengah tekanan pemulihan sistem kelistrikan tersebut, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) menerima bantuan paket sembako dari PT PLN (Persero) untuk warga terdampak banjir pada Sabtu (29/11/2025) dini hari. Penyerahan simbolis dilakukan di Kantor PLN UP2D Aceh, Merduati, Banda Aceh. Bantuan ini menjadi bagian dari dukungan logistik bagi masyarakat yang terdampak sekaligus memperkuat operasi darurat di wilayah yang aksesnya mulai membaik.
Mualem menegaskan bahwa bantuan tersebut akan segera dikirim ke titik-titik yang paling membutuhkan, terutama Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Aceh Timur—wilayah yang hingga kini masih mengalami keterbatasan logistik. Ia menyebutkan bahwa penyaluran sebelumnya telah dilakukan ke Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen, namun sejumlah daerah lain masih sangat minim bantuan karena akses jalan dan komunikasi terputus. Untuk menjangkau lokasi yang benar-benar terisolasi, Pemerintah Aceh bahkan menyiapkan penggunaan kapal guna memastikan distribusi tetap berjalan.
Usai penyerahan bantuan, Mualem langsung meninjau kesiapan PLN dalam mempercepat pemulihan suplai listrik. Ia menilai bahwa kondisi di lapangan jauh lebih berat dari laporan awal, sebab banyak wilayah yang tidak bisa diakses sehingga menyulitkan pendataan jumlah korban maupun kerusakan. Informasi yang diterima melalui radio menunjukkan adanya desa-desa di Aceh Utara yang hilang kontak dan belum dapat dipastikan statusnya.
General Manager PLN UID Aceh, Eddi Saputra, menjelaskan bahwa total 12 tower transmisi tumbang akibat bencana yang terjadi beruntun di Juli, Takengon, dan Langsa. Menurutnya, kerusakan ini memberikan dampak signifikan terhadap sistem kelistrikan Aceh dan membutuhkan pengerahan peralatan skala besar untuk pemulihan. PLN telah mengirim pesawat Hercules serta helikopter untuk membawa material ke wilayah yang terputus, ditambah dukungan tim teknis yang didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia.
PLN juga meminta dukungan pemerintah daerah untuk membuka kembali akses jalan menuju titik kerusakan berat, terutama di Aceh Tengah. Meski seluruh material telah siap digunakan, hambatan terbesar terletak pada mobilisasi akibat jalan yang tak bisa dilalui dan terbatasnya kapasitas genset darurat. Karena itu, PLN memprioritaskan perbaikan lima tower di Juli sebagai kunci untuk menormalkan kembali pasokan listrik Aceh dalam waktu secepat mungkin.
