ByKlik.com | Sabang — Sebuah gudang beras di Kota Sabang resmi disegel Kementerian Pertanian setelah petugas menemukan 250 ton beras impor ilegal yang diduga berasal dari Thailand. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu, 23/11/2025 menegaskan bahwa tindakan pelaku merupakan pelanggaran serius terhadap aturan impor pangan nasional.
“Beras ilegal itu tiba di Sabang pada 16 November 2025, namun baru dibongkar ke gudang pada 22 November oleh sebuah perusahaan berinisial PT MSG. Setelah menerima laporan, kami langsung menghubungi Kapolda Aceh untuk melakukan penyegelan,” ujarnya.
Langkah sigap itu diambil meski Amran tengah menjalani perawatan medis. Ia menyebut dirinya menghentikan perawatan sementara demi memastikan tindakan cepat di lapangan. “Ini perintah Presiden. Stabilitas pangan tidak boleh diganggu oleh kegiatan yang tidak bertanggung jawab,” kata Amran.
Ia juga mengungkap kejanggalan terkait dokumen impor. Menurutnya, rapat koordinasi di Jakarta baru digelar pada 14 November, tetapi izin dari otoritas Thailand sebelumnya telah lebih dahulu terbit. “Ini menunjukkan ada perencanaan matang. Meskipun Sabang berada di kawasan perdagangan bebas, impor tetap wajib mendapat persetujuan pusat,” tegasnya.
Alasan impor karena harga beras Thailand dan Vietnam lebih murah juga dibantah Amran. Ia mengatakan bahwa penutupan sementara keran impor di Indonesia membuat harga beras negara lain terlihat lebih rendah, sehingga dijadikan celah oleh pihak-pihak tertentu. Ia meminta aparat penegak hukum menelusuri dalang utama kegiatan impor ilegal tersebut.
Lebih jauh, Amran menyebut praktik seperti ini sebagai tindakan yang mencederai nasionalisme dan merusak upaya pemerintah menjaga ketahanan pangan. Ia menegaskan bahwa kasus ini akan diproses hukum hingga tuntas dan memastikan bahwa seluruh beras sitaan tidak boleh keluar dari gudang sebelum ada keputusan final dari pengadilan.
Stok beras nasional sampai awal 2026, katanya, bisa mencapai 12,89 juta ton berdasarkan proyeksi neraca beras Januari—Desember 2026 per 5 November 2025. Jumlah tersebut dikatakan merupakan stok carry over hingga akhir 2025 yang tersebar di berbagai lini sampai stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog.
Adapun proyeksi neraca pangan Provinsi Aceh menunjukkan beras masih surplus 871,4 ribu ton dengan ketersediaan 1,53 juta ton dan kebutuhan konsumsi sebesar 667,7 ribu ton. Sementara khusus untuk Sabang juga surplus beras 970 ton dengan ketersediaan 5.911 ton, dan kebutuhan mencapai 4.940 ton.












