Byklik.com | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengaku telah memantau maraknya dugaan keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) meski dirinya sedang berada di luar negeri. Sesaat tiba di Halim Perdanakusuma, ia langsung menegaskan akan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) bersama sejumlah pejabat terkait untuk mendiskusikan persoalan tersebut.
Prabowo menekankan bahwa kasus keracunan ini merupakan masalah besar yang harus segera ditangani. Ia mengakui ada kekurangan dalam pelaksanaan program, namun tetap yakin bahwa semua dapat diselesaikan dengan baik. “Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal, tapi saya juga yakin kita akan selesaikan dengan baik,” ujarnya, Sabtu (27/9/2025).
Ia juga mengingatkan agar persoalan keracunan tidak dijadikan alat politisasi. Menurutnya, tujuan utama MBG adalah membantu anak-anak Indonesia yang sering kesulitan mendapatkan asupan gizi, bukan menjadi bahan perdebatan politik. “Harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi,” tegasnya.
Presiden menilai memberi makan puluhan juta anak tentu penuh hambatan dan rintangan, namun menurutnya hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk mundur. “Untuk memberi makan sekian juta, pasti ada hambatan, rintangan, ini kita atasi,” katanya.
Di kesempatan berbeda, Prabowo menyebut bahwa jumlah kasus keracunan yang terjadi relatif kecil bila dibandingkan dengan capaian keseluruhan program. Ia menilai angka ratusan penerima yang terdampak masih jauh di bawah tingkat keberhasilan program yang mencapai lebih dari 99 persen.
Meski begitu, kritik tetap muncul karena insiden keracunan dianggap sebagai sinyal bahwa ada persoalan serius dalam sistem distribusi makanan. Beberapa pihak menilai data yang disampaikan kepada Presiden perlu diverifikasi agar tidak menutup mata terhadap kelemahan di lapangan.
Menanggapi hal itu, Prabowo memerintahkan BGN agar bekerja lebih teliti dalam menjalankan program MBG. Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap proses penyediaan makanan, mulai dari pengadaan, distribusi, hingga pengawasan di daerah.
Presiden menutup dengan rasa optimis bahwa solusi akan ditemukan. Ia berharap semua pihak bergerak cepat agar masalah keracunan tidak terulang kembali, sekaligus menjaga kepercayaan publik terhadap program makan bergizi yang menjadi salah satu andalan pemerintah.