Byklik.com | Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh menerima kunjungan kehormatan dari Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Dr. Giselle Larcombe, di Ruang Rapat Wali Kota, Senin, 22 September 2025.
Audiensi ini membahas perkembangan politik, sosial, dan ekonomi Aceh pasca 20 tahun Perjanjian Damai Helsinki sekaligus menjajaki peluang kerja sama bilateral di bidang pendidikan, ekonomi, dan energi terbarukan.
Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, yang memimpin pertemuan, menyebut kunjungan tersebut datang pada momen penting peringatan dua dekade perdamaian Aceh.
“Sebuah perjalanan panjang dari konflik menuju kedamaian yang kita nikmati hari ini. Banda Aceh juga menjadi simbol kebangkitan setelah bencana tsunami 2004,” ujar Afdhal.
Dalam paparannya, Afdhal memaparkan kondisi terkini Banda Aceh yang berpenduduk 270 ribu jiwa dengan mayoritas usia produktif. Pertumbuhan ekonomi kota tahun lalu mencapai 6,08%, didukung lebih dari 34 ribu UMKM, sektor ekonomi kreatif, dan 77 objek wisata.
Ia juga menyoroti stabilitas politik dan keamanan pasca MoU Helsinki yang membuka ruang bagi pembangunan berkelanjutan.
Dr. Giselle Larcombe menyampaikan apresiasi atas kemajuan Banda Aceh. “Kami senang dapat melihat langsung perkembangan Aceh 20 tahun pasca perjanjian damai. Kami juga ingin melihat bagaimana pembangunan sosial-ekonomi berjalan di sini,” katanya.
Selandia Baru menyatakan minat untuk menjalin kerja sama di sejumlah bidang, termasuk pemberdayaan ekonomi perempuan, pertukaran keterampilan di sektor energi terbarukan dan pertanian, serta pemberian beasiswa S2 dan S3 bagi warga Aceh, termasuk bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal kerja sama yang lebih konkret antara Banda Aceh dan Selandia Baru, memperkuat posisi kota ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pendidikan di Aceh.