BYKLIK | REDELONG—Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Bandar Lampahan, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, saat ini mengalami kekurangan stok barang untuk disalurkan kepada masyarakat. Kondisi ini disampaikan langsung oleh Ketua KDMP Bandar Lampahan, Hendri Kurniawan, kepada Tim Dinas Koperasi dan UKM Aceh yang berkunjung ke koperasi tersebut pada Rabu, 10 September 2025.
Tim dari Dinas Koperasi dan UKM Aceh terdiri atas Kabid Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi Dinas Koperasi UKM Aceh, Aswar, S.Hut., MAP, Pengawas Koperasi Ahli Muda, Teby Maulana Syafrizal, SE, serta staf, Masri.
KDMP Bandar Lampahan merupakan salah satu dari 108 Desa Percontohan Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia. Peluncurannya secara resmi dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto secara virtual pada Senin, 21 Juli 2025.
Secara khusus, saat peresmian tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah; Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal; Wakapolda Aceh, Brigjen Pol Ari Wahyu Widodo; dan Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar.
Selain KDMP Bandar Lampahan, ada dua KDMP lainnya di Aceh yang menjadi percontohan, yaitu KDMP Lamteh dan KDMP Gampong Jawa di Kota Banda Aceh.
Namun, karena masih dalam tahap awal pengembangan, koperasi ini menghadapi sejumlah kendala, salah satunya keterbatasan stok barang, seperti pupuk, gas LPG, dan beras.
Menurut Hendri, permintaan masyarakat terhadap pupuk untuk sektor pertanian dan beras untuk konsumsi rumah tangga cukup tinggi, sementara kapasitas modal dan distribusi koperasi belum mampu menjawab kebutuhan tersebut.
“Antusiasme masyarakat terhadap koperasi ini sangat besar, tetapi kami masih terkendala dalam hal pengadaan stok. Paling mendesak saat ini adalah ketersediaan pupuk untuk petani dan beras sebagai kebutuhan sehari-hari. Kami berharap ada dukungan lebih lanjut dari pemerintah maupun mitra terkait agar koperasi ini bisa segera optimal,” ujar Hendri.
Kabid Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi Dinas Koperasi UKM Aceh, Aswar, S.Hut., MAP dan Ketua KDMP Bandar Lampahan Hendri Kurniawan
Sebelumnya, mereka sudah mendistribusikan satu ton pupuk, seperti NPK, urea, dan phonska. Koperasi juga sudah memesan kembali kepada Pupuk Indonesia, tetapi hingga kemarin pesanannya mereka. Sementara masyarakat sudah menanti-nanti.
Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat Bener Meriah merupakan salah satu daerah sentra pertanian di Aceh, di mana ketersediaan pupuk berperan penting bagi kelancaran musim tanam. Sementara itu, kebutuhan beras juga semakin mendesak karena menyangkut kebutuhan pokok harian masyarakat.
Pemerintah daerah bersama Dinas Koperasi dan UKM setempat diharapkan dapat memberi dukungan tambahan, baik dalam bentuk penguatan modal, fasilitasi distribusi, maupun akses ke produsen pupuk dan beras. Dengan begitu, Koperasi Merah Putih Bandar Lampahan bisa menjalankan perannya sebagai pusat ekonomi rakyat sesuai tujuan awal peluncurannya.[]