Byklik.com | Vladivostok – Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, menyampaikan apresiasi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas kesempatan yang diberikan kepada Aceh untuk berpartisipasi dalam Eastern Economic Forum (EEF) 2025 di Vladivostok.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Wali Nanggroe diwawancarai oleh Argumenty i Fakty (AiF) – salah satu media paling populer di Rusia sejak era Soviet – di sela-sela rangkaian kegiatan EEF, Jumat, 5 September 2025.
Dalam wawancara itu, Wali Nanggroe menegaskan posisi strategis Aceh di persimpangan jalur laut internasional, serta kekayaan sumber daya alam yang dimiliki. Ia menyebutkan potensi minyak dan gas di wilayah utara dan barat, hasil perkebunan, hingga komoditas unggulan seperti kopi Gayo dan minyak nilam.
“Kopi Gayo sudah menembus pasar Amerika dan Eropa, sementara minyak nilam menjadi komoditas penting dengan pembeli utama dari Prancis. Kami perlu pemasaran yang tepat, peningkatan produksi, dan distribusi yang lebih luas,” ungkapnya.
Selain itu, Wali Nanggroe juga menyoroti sektor perikanan, pariwisata, dan kelautan yang dinilai dapat menjadi daya tarik internasional, mulai dari pantai tropis, pulau-pulau kecil, hingga ombak besar yang cocok untuk olahraga selancar.
Kehadiran Aceh di EEF, menurutnya, menjadi langkah awal mempererat hubungan dengan Rusia. Ia menekankan ketertarikan Aceh pada investasi, teknologi, dan pengalaman Rusia dalam membangun industri serta tata kota.
“Tujuan utama kami di forum adalah membuka peluang kerja sama dengan perusahaan energi Rusia, khususnya terkait pengangkutan gas dari Sakhalin melalui Aceh ke negara lain,” tambahnya, sebagaimana disampaikan Kabag Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar Idris.
Dalam kunjungan tersebut, Wali Nanggroe didampingi Konsul Kehormatan RI di Vladivostok Anton A. Zubko, serta Staf Khusus Dr. Muhammad Raviq, Khatibul Wali Abdullah Hasbullah, dan pejabat struktural Khatibul Wali, Ema Yanti.
“Letak wilayah kami dan Vladivostok memberikan banyak peluang bagi pengembangan negara kita masing-masing,” tegas Wali Nanggroe.
Sementara itu, Anton A. Zubko menegaskan perannya dalam memperkuat kerja sama dagang, ekonomi, dan budaya antara Indonesia dan Timur Jauh Rusia. Ia juga mengapresiasi kehadiran delegasi Aceh di forum bergengsi tersebut.
“Terima kasih kepada Aceh dan Tuan Teungku Malik Mahmud Al Haythar yang memimpin delegasi tahun ini. Kami berupaya menjadikan kunjungan ini produktif sekaligus nyaman,” ujar Zubko. []
