Byklik | Banda Aceh – Polda Aceh mencatat adanya penurunan angka kecelakaan lalu lintas selama musim mudik lebaran tahun 2025, dibandingkan dengan tahun lalu. Pengamatan ini dilakukan selama delapan hari pelaksanaan Operasi Ketupat Seulawah 2025. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto di Banda Aceh, Kamis, 3 April 2025.
“Berdasarkan data, terjadi penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas serta korban meninggal dunia pada Operasi Ketupat Seulawah tahun ini, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Operasi berlangsung sejak 26 Maret 2025 hingga 8 April mendatang,” kata Joko Krisdiyanto.
Ia menyebutkan dalam delapan hari Operasi Ketupat Seulawah 2024 tercatat 47 kasus kecelakaan lalu lintas dengan 20 korban meninggal dunia, delapan orang luka berat, dan 51 orang luka ringan
“Sedangkan pada Operasi Ketupat Seulawah 2025 dalam periode yang sama, tercatat sebanyak 34 kasus kecelakaan lalu lintas. Jumlah korban meninggal dunia sebanyak 12 orang, korban luka berat orang, dan korban luka ringan 46 orang. Jadi ada penurunan kasus sebesar 28 persen. Begitu juga jumlah korban meninggal dunia, mengalami penurunan hingga 40 persen,” katanya.
Namun, kata Kepala Bidang Humas Polda Aceh tersebut, terdapat kenaikan jumlah korban luka berat kecelakaan lalu lintas sebesar 13 persen. Sementara, jumlah korban luka ringan menurun sebesar 10 persen.
“Polda Aceh berkomitmen terus meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat dalam berlalu lintas. Dengan penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal dunia, diharapkan masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman,” katanya.
Joko Krisdiyanto mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas, terutama saat berkendara ke lokasi wisata yang mengalami peningkatan jumlah kendaraannya.
“Kami mengimbau masyarakat selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan saat berkendara, terutama saat menuju lokasi wisata. Pastikan mematuhi aturan lalu lintas, menggunakan sabuk pengaman, serta tidak menggunakan telepon saat berkendara,” kata Joko Krisdiyanto. [Antara]