Nasional

Lokakarya Bahan Bacaan GLN 2025 Hadirkan 177 Penulis Se-Indonesia

×

Lokakarya Bahan Bacaan GLN 2025 Hadirkan 177 Penulis Se-Indonesia

Sebarkan artikel ini
ist

Byklik |Jakarta–Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menyelenggarakan Lokakarya Bahan Bacaan Gerakan Literasi Nasional (GLN) 2025 di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta, Senin–Jumat, 25–29 Agustus 2025.

Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini resmi dibuka oleh Kepala Badan, Hafidz Muksin, dan diikuti oleh 177 penulis terpilih dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua.

Dalam sambutannya, Hafidz Muksin menyampaikan apresiasi kepada para peserta yang telah menunjukkan dedikasi dan semangat untuk berkontribusi dalam pengembangan literasi di tanah air.

“Selamat kepada para penulis yang terpilih. Karya-karya Anda diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, terutama bagi anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Baca Juga  LLDikti Wilayah XIII Aceh Raih Kualifikasi Informatif pada Apresiasi KIP 2024

Lebih lanjut, Hafidz menekankan pentingnya menghadirkan bacaan anak yang berkualitas, baik dari sisi cerita, tema, maupun ilustrasi. Menurutnya, salah satu penyebab rendahnya literasi di Indonesia adalah minimnya bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan anak.

“Buku anak yang menarik harus menghadirkan cerita yang hidup, tema yang relevan, serta ilustrasi yang indah dan mudah dipahami. Dengan begitu, anak-anak akan lebih tertarik untuk membaca,” tambahnya.

Lokakarya ini bukan hanya wadah untuk menghasilkan karya bacaan literasi, tetapi juga menjadi ruang belajar bersama bagi para penulis dari berbagai latar belakang. Melalui kegiatan ini, para peserta memperoleh bimbingan teknis, pendalaman konsep cerita, serta pemahaman tentang ilustrasi yang mampu memperkuat daya tarik sebuah buku.

Baca Juga  Presiden Prabowo dan Bill Gates Tinjau Pelaksaan MBG dan Cek Kesehatan Gratis di Sekolah

Harapannya, karya yang lahir dari lokakarya ini tidak hanya menjadi bacaan yang menyenangkan, tetapi juga bermanfaat, bernilai edukatif, dan memberi dampak positif jangka panjang.

“Semoga buku-buku ini menjadi amal jariah para penulis, sekaligus menjadi sumber inspirasi dan pelajaran berharga bagi anak-anak Indonesia,” tutup Hafidz.[]

Example 120x600