Opini & Analisis

Isu Perdamaian Aceh Kembali Menguat, PCNU Lhokseumawe Soroti Peran Sentral Mualem

Avatar
×

Isu Perdamaian Aceh Kembali Menguat, PCNU Lhokseumawe Soroti Peran Sentral Mualem

Sebarkan artikel ini
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lhokseumawe, Dr. Tgk. M. Rizwan Haji Ali, M.A.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lhokseumawe, Dr. Tgk. M. Rizwan Haji Ali, M.A. 📷: For ByKlik.com

ByKlik.com | Lhokseumawe — Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lhokseumawe, Dr. Tgk. M. Rizwan Haji Ali, M.A., menyatakan bahwa tahun politik 2025 menjadi titik balik kembalinya isu perdamaian Aceh ke panggung utama. Hal ini seiring dengan meningkatnya ekspektasi publik terhadap kepemimpinan Muzakir Manaf, atau yang akrab disapa Mualem.

Menurut Rizwan, selama hampir satu dekade terakhir, isu perdamaian cenderung berada di pinggir dan tidak lagi menjadi prioritas dalam agenda pemerintah Aceh, Jakarta, maupun komunitas internasional. Namun, ia melihat tahun 2025 sebagai tahun yang menentukan.

Baca Juga  Media Massa Daring di Era AI

“Berbagai perhelatan lokal, nasional, dan internasional yang menyorot tema perdamaian sepanjang tahun ini mencerminkan harapan besar terhadap Mualem sebagai figur sentral dalam upaya konsolidasi damai,” ujar Tgk Rizwan dalam keterangannya, Senin (18/8).

Lebih lanjut, ia menilai bahwa tantangan ke depan bukan sekadar mempertahankan kondisi tanpa konflik bersenjata, melainkan merumuskan ulang makna perdamaian yang berkelanjutan dan inklusif. Menurutnya, perdamaian tidak bisa lagi didefinisikan secara sempit dan harus berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Rizwan menjelaskan bahwa relasi antara perdamaian dan kesejahteraan kini telah memasuki fase yang lebih dalam. “Ini bukan sekadar hubungan simbiotik yang saling mendukung melainkan sudah integralistik. Keduanya adalah satu paket yang tidak dapat dipisahkan,” terangnya.

Baca Juga  Mualem Teken MoU dengan PT Flora Agung terkait Investasi Pabrik Migor

Rizwan, yang juga pengajar di program studi ilmu politik FISIP Universitas Malikussaleh, menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa tantangan utama Mualem adalah merancang visi perdamaian dan kesejahteraan sebagai satu kesatuan utuh.

“Perdamaian dan kesejahteraan adalah saudara kembar. Dan pekerjaan besar Mualem hari ini adalah menyatukan keduanya dalam narasi dan kebijakan yang nyata,” tegasnya. []

Example 120x600