Berita UtamaHeadline

Aceh Gelar Konferensi Internasional Perdamaian, Refleksi 20 Tahun MoU Helsinki

Avatar
×

Aceh Gelar Konferensi Internasional Perdamaian, Refleksi 20 Tahun MoU Helsinki

Sebarkan artikel ini
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara RI dan GAM di Helsinki 2005.
Hamid Awaluddin (RI) dan Malik Mahmud (GAM) berjabat tangan setelah menandatangani Perjanjian Helsinki yang dimediasi mantan Presiden Finlandia, Martti Ahtisaari. 📷: Wikipedia

ByKlik.com | Jakarta — Pemerintah Aceh bekerja sama dengan Diaspora Global Aceh akan menyelenggarakan Konferensi Internasional Perdamaian bertajuk “Lessons Learned from 20 Years of Aceh Peace” pada Rabu, 20 Agustus 2025 mendatang.

Acara ini akan digelar di Auditorium Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, dan juga dapat diakses secara daring melalui platform Zoom.

Konferensi ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 20 tahun penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 15 Agustus 2005. MoU tersebut menandai berakhirnya konflik bersenjata selama tiga dekade di Aceh dan menjadi tonggak penting bagi perdamaian yang berkelanjutan hingga saat ini.

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menegaskan pentingnya momentum ini sebagai ruang refleksi dan konsolidasi perdamaian.

Baca Juga  Empat PJU, Satu Auditor dan Dua Kapolres di Jajaran Polda Aceh Dimutasi

“MoU Helsinki adalah landasan yang membawa Aceh keluar dari konflik menuju perdamaian. Dua dekade kemudian, kita harus memastikan perdamaian ini berlanjut, memberi manfaat nyata bagi masyarakat, sekaligus menjadi inspirasi global,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/8).

Lebih dari 130 tokoh masyarakat Aceh direncanakan hadir, termasuk akademisi, diplomat, purnawirawan TNI/Polri, politisi, serta diaspora Aceh. Beberapa tokoh yang diundang antara lain Sofyan Djalil, Fachrul Razi, Abdullah Puteh, dan Rizal Sukma.

Dr. Mustafa Abubakar, Ketua Umum Diaspora Global Aceh, menambahkan bahwa konferensi ini tidak hanya untuk mengenang perjalanan damai, tetapi juga untuk membahas tantangan di masa depan. “Dua puluh tahun damai Aceh adalah warisan berharga, sekaligus pembelajaran bagi dunia,” tegasnya.

Baca Juga  USK dan Guangdong Ocean University Wujudkan Kolaborasi Internasional

Dr. Surya Dharma, seorang tokoh Aceh di Jakarta, menyatakan harapannya agar konferensi ini dapat menghasilkan rekomendasi strategis untuk penguatan perdamaian di Aceh.

“Dengan mengusung tema ‘Lessons Learned from 20 Years of Aceh Peace’, konferensi ini diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi upaya penyelesaian konflik di kawasan lain di dunia,” katanya.

Acara yang akan berlangsung mulai pukul 08.00 WIB ini diharapkan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk memperkuat komitmen perdamaian dan menjadikan Aceh sebagai contoh sukses penyelesaian konflik melalui dialog. []

Example 120x600