HeadlineTravel & Kuliner

Agrowisata Melon ala Jepang di Aceh Utara, Belajar Smart Farming Langsung dari Kebun

Avatar
×

Agrowisata Melon ala Jepang di Aceh Utara, Belajar Smart Farming Langsung dari Kebun

Sebarkan artikel ini
pengunjung memetik buah melon di agrowisata berbasis smart farming ala Jepang, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara
Pendiri Miharu Farm, Abdul Hamid, saat mendampingi pengunjung memetik buah melon di agrowisata berbasis smart farming ala Jepang yang berlokasi di Dusun Tgk Chik Bate Raya, Desa Peureupok, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, Sabtu (16/8). đź“·: For ByKlik.com

ByKlik.com | Lhoksukon — Di tengah hamparan hijau Desa Peureupok, Kecamatan Paya Bakong, sebuah inovasi pertanian modern menarik perhatian. Bukan lagi kebun melon konvensional, Miharu Farm hadir sebagai pionir agrowisata berbasis smart farming atau pertanian pintar ala Jepang.

Dibangun di atas mimpi seorang pemuda, kebun di pedalaman Kabupaten Aceh Utara ini tak hanya menawarkan buah premium, tetapi juga pengalaman edukatif yang membuka wawasan tentang pertanian masa depan.

Untuk menuju ke kebun yang berlokasi di Dusun Tgk Chik Bate Raya ini, butuh waktu sekitar 1 jam 15 menit dari Kota Lhokseumawe jika melalui rute lewat Jalan Banda Aceh-Medan atau Jalan Lintas Sumatera. Akan sedikit lebih cepat jika menggunakan melewati Jalan Line Pipa.

Pendiri Miharu Farm, Abdul Hamid, S.Pi, bukanlah sosok asing di dunia pertanian. Pengalamannya sebagai peserta magang pertanian di Jepang menjadi titik balik yang menginspirasi.

“Miharu itu diambil dari nama kota di Prefektur (provinsi) Fukushima, tempat saya magang sebagai petani muda asal Indonesia di Jepang, pada tahun 2022,” kata Hamid, saat ditanya media ini tentang asal usul nama agrowisata, Sabtu (16/8/2025).

Berbekal ilmu dan visi, ia melihat potensi besar untuk mengaplikasikan teknologi pertanian presisi di kampung halamannya.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pertanian bukan lagi pekerjaan yang kotor dan melelahkan, tapi bisa menjadi profesi modern, keren, dan menghasilkan,” ujarnya optimis.

Baca Juga  Pangdam IM Lantik 670 Prajurit Tamtama TNI AD di Rindam Iskandar Muda

Visi ini diwujudkan melalui konsep agroeduwisata, di mana pengunjung tidak hanya bisa memetik buah, tetapi juga belajar langsung tentang sistem budi daya yang efisien dan canggih.

Sentuhan Teknologi untuk Kualitas Unggul

Miharu Farm menerapkan teknologi smart farming secara menyeluruh. Tanaman melon dibudidayakan di dalam screen house untuk melindunginya dari hama dan cuaca ekstrem. Sistem irigasi tetes otomatis memastikan setiap tanaman mendapatkan nutrisi dan air dalam jumlah yang tepat.

“Dengan pemantauan berbasis sensor, kebun ini mampu menjaga kualitas buah secara konsisten, sebuah hal yang sulit dicapai dengan metode tradisional,” terang pria kelahiran kelahiran Paya Bakong, 26 tahun silam ini.

Saat musim panen, dua varietas unggulan, Sweet Net dan Sweet Lavender, menjadi primadona. Dengan harga petik sendiri Rp40.000 per kilogram, melon-melon ini diklaim bebas residu pestisida, sebuah jaminan kualitas yang telah menarik banyak minat pembeli dan pengunjung.

Laboratorium Terbuka bagi Generasi Muda

Daya tarik utama Miharu Farm terletak pada konsep “Open Farm/Season”. Kegiatan ini dirancang sebagai “laboratorium terbuka” yang memungkinkan pengunjung, khususnya pelajar, untuk berinteraksi langsung dengan teknologi pertanian.

“Anak-anak dari sekolah, seperti SD Sukma Bangsa Lhokseumawe, terlihat antusias saat mendapatkan materi singkat, sesi tanya jawab, dan kesempatan untuk melihat langsung cara kerja smart farming,” beber alumni Prodi Akuakultur Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal) ini.

Respons positif juga datang dari unsur Muspika setempat. Mereka melihat Miharu Farm sebagai model yang inspiratif dan berpotensi besar untuk mendorong minat generasi muda terhadap sektor pertanian.

Baca Juga  Milad ke-56: UIN Sultanah Nahrasiyah Bersihkan Makam Tokoh Perempuan Aceh

Pria yang aktif di komunitas Gerakan Pemuda Berusahatani (GEPEUBUT) Aceh Utara ini menyebut bahwa kehadiran kebun melon menjadi bukti nyata bahwa inovasi dapat mengubah citra pertanian menjadi lebih modern dan menjanjikan.

Branding dan Potensi Masa Depan

Dengan kehadiran yang aktif di media sosial Instagram dan TikTok (@miharu_farm), Miharu Farm berhasil membangun branding yang kuat sebagai pionir melon premium berbasis teknologi di Aceh Utara.

“Meskipun begitu, masih ada beberapa aspek yang bisa ditingkatkan. Jadwal panen, yang saat ini diumumkan secara musiman, akan lebih baik jika dipublikasikan lebih awal untuk memudahkan perencanaan kunjungan,” ungkap Young Ambassador (Duta Petani Muda) Kementan 2025 ini.

Selain itu, sistem pemesanan terpusat dan publikasi data mutu terukur (ringkasan hasil uji laboratorium) dapat lebih memperkuat kredibilitas dan kemudahan akses bagi pengunjung, terutama rombongan.

Secara keseluruhan, Miharu Farm tidak sekadar kebun. Ia adalah representasi dari perpaduan ideal antara inovasi, edukasi, dan ekonomi. Dengan model bisnis yang menggabungkan penjualan produk dan pengalaman agrowisata, Miharu Farm tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga sosial, dengan menginspirasi banyak pihak untuk melihat pertanian sebagai sektor yang berharga dan relevan di era modern. []

Example 120x600