ByKlik.com | Calang — Sinergi antara Kantor Bea Cukai Meulaboh dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Aceh Jaya menandai langkah strategis untuk memberdayakan pelaku UMKM. Kolaborasi ini secara khusus memfokuskan perhatian pada komoditas unggulan daerah, yaitu nilam, agar mampu menembus pasar internasional.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Disperindagkop-UKM Aceh Jaya, Selasa (12/8), menjadi wadah penting untuk berbagi data UMKM potensial ekspor. Selain itu, kedua instansi juga mengidentifikasi berbagai kendala yang sering dihadapi para pelaku usaha. Hal ini mencakup keterbatasan akses pasar, pemenuhan standar kualitas internasional, serta akses permodalan dan pelatihan yang berkelanjutan.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Meulaboh, Andi Suhendra, menekankan bahwa peran Bea Cukai tidak hanya terbatas pada pengawasan dan penerimaan negara. Bea Cukai juga bertindak sebagai mitra strategis untuk membuka jalan bagi produk lokal, seperti nilam, agar dapat bersaing di pasar global.
“Kami hadir sebagai pendamping, fasilitator, sekaligus jembatan yang menghubungkan produk lokal dengan pasar global,” ujar Andi.
Sinergi ini bertujuan agar produk nilam dari “Negeri Daya” dapat memenuhi standar internasional dan menjangkau pembeli di luar negeri. Nilam dikenal sebagai salah satu komoditas andalan Aceh Jaya yang memiliki potensi ekspor besar, terutama sebagai bahan baku industri parfum dan kosmetik.
Potensi Nilam dan Batik Khas Aceh Jaya
Kepala Disperindagkop-UKM Aceh Jaya, Ernani Wijaya, turut menyoroti potensi besar komoditas nilam berkualitas tinggi yang menjadi produk unggulan daerah. Selain itu, ia juga memperkenalkan batik khas Aceh Jaya bermotif Pucok Oen Nilam, yang telah mendapatkan hak cipta dari Kementerian Hukum dan HAM.
Kolaborasi antara Bea Cukai dan Disperindagkop-UKM ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi UMKM di Aceh Jaya untuk meningkatkan daya saing, sekaligus berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah dan nasional. []