Pendidikan & Karier

Menghidupkan Cinta Tanah Air Lewat Gerak dan Lagu

×

Menghidupkan Cinta Tanah Air Lewat Gerak dan Lagu

Sebarkan artikel ini

Oleh Mistahul Nisa*

DI TENGAH gempuran dunia digital yang semakin memengaruhi pola pikir generasi muda, terutama anak-anak usia sekolah dasar, muncul keprihatinan mendalam di hati saya. Saya adalah mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh yang saat inisedang mengikuti KKN Kebangsaan di Pangkep, Sulawesi Selatan.

Bersama tujuh mahasiswa lainnya dari berbagai kampus, saya ditempatkan di Posko Biraeng 1, di Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep. Meskipun jumlah kami sedikit, tetapi semangat untuk membawa perubahan kepada masyarakat setempat tidak pernah surut.

Dalam mengemban tugas pengabdian ini, saya pribadi memilih sebuah program kerja (proker) individu yang sangat dekat di hati, yakni Mengenal Budaya Lewat Gerak. Ini merupakan sebuah kegiatan edukatif yang menggabungkan seni tari dengan pengenalan lagu-lagu nasional, serta berfokus pada penanaman rasa cinta tanah air kepada anak-anak.

Alasan saya memilih proker ini karena berangkat dari keresahan saya saat melihat kenyataan di lapangan, khususnya di SDN 49 Desa Belae, tempat saya melakukan pengabdian.

Betapa terkejutnya saya ketika mengetahui bahwa sebagian besar siswa di sekolah tersebut belum sepenuhnya menghafal lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya, atau lagu-lagu nasional lainnya. Ini bukan karena mereka tidak mampu, melainkan karena di sekolah mereka tidak terdapat guru seni khusus yang dapat membimbing dalam pelajaran musik dan tari. Beban guru yang harus menguasai seluruh mata pelajaran menjadi salah satu penyebab minimnya perhatian terhadap pembelajaran seni budaya.

Baca Juga  Berlomba Menjadi Duta Humas Universitas Malikussaleh 2025

Padahal, menurut saya, budaya adalah napas bangsa. Lagu dan tari bukan sekadar hiburan, tetapi juga jembatan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak bangsa sejak dini. Ketika anak-anak lebih akrab dengan budaya populer dari luar negeri, saat itulah kita harus mulai bertanya: sudahkah kita cukup memperkenalkan budaya kita sendiri kepada generasi penerus?

Dari situlah program “Mengenal Budaya Lewat Gerak” lahir. Tujuan utama dari program ini adalah untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak-anak SD melalui pengenalan tari sederhana dan lagu-lagu nasional Indonesia. Saya juga ingin mengenalkan kekayaan budaya bangsa dengan cara yang menyenangkan melalui gerak dan musik kepada murid-murid. Dengan demikian, semoga partisipasi aktif siswa dalam kegiatan budaya sekolah dapat meningkat.

Partisipasi ini tentunya akan menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas bangsa. Selain itu, melalui program ini saya juga ingin mendorong sekolah dan guru agar lebih mengintegrasikan pembelajaran seni budaya sebagai bagian penting dari pendidikan karakter.

Pelaksanaannya pun sederhana, tetapi bermakna. Saya memilih lagu Satu Nusa Satu Bangsa sebagai materi utama, lengkap dengan koreografi sederhana yang mudah diikuti oleh anak-anak. Tak disangka, mereka menyambut dengan sangat antusias. Wajah ceria dan tawa riang mereka saat menyanyikan lagu kebangsaan sambil bergerak dengan semangat menjadi hadiah yang tak ternilai.

Baca Juga  Mahasiswa FKH USK Gelar Pengabdian Kesehatan Hewan di Pulo Aceh

Mereka cepat menghafal lagu dan menikmati proses belajar dengan penuh semangat. Bahkan setelah program selesai, anak-anak tetap datang ke posko. Bukan hanya untuk belajar lagu nasional lagi, melainkan juga untuk mengaji, bermain, dan ikut senam bersama kami. Suasana posko pun selalu hidup dengan tawa dan semangat belajar anak-anak Desa Belae.

Yang paling menyentuh adalah bagaimana anak-anak terus mengucapkan terima kasih, meski apa yang kami berikan hanyalah hal-hal sederhana. Bahkan setelah tidak lagi mengajar secara resmi, mereka tetap datang ke posko. Keingintahuan mereka yang tinggi dan semangat mereka untuk belajar membuat saya semakin yakin bahwa pendidikan, terlebih yang menyentuh budaya dan karakter, adalah kunci untuk membangun generasi yang cinta tanah air.

Dari kegiatan ini, saya belajar bahwa perubahan tidak selalu harus besar. Kadang, cukup dimulai dari hal-hal kecil—seperti mengajarkan sebuah lagu nasional dan gerakan tari sederhana. Karena dari situlah, benih cinta pada budaya dan bangsa bisa tumbuh dan berkembang di hati anak-anak Indonesia.[]

Editor: Ihan Nurdin

Penulis adalah mahasiswa Prodi Tari ISBI Aceh yang mengikuti KKN Kebangsaan di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan

Example 120x600