Ekonomi & Bisnis

Luas Lahan Terus Menyusut, Aceh Utara Target 13 Ribu Ton Gabah

Avatar
×

Luas Lahan Terus Menyusut, Aceh Utara Target 13 Ribu Ton Gabah

Sebarkan artikel ini
Lahan persawahan di Seunuddon, Aceh Utara, yang menjadi salah satu sentra produksi gabah untuk mendukung swasembada pangan.

Byklik.com | Lhoksukon – Di tengah menyusut lahan pertanian yang terus menyusut saban tahun, Kabupaten Aceh Utara menargetkan hasil gabah 13 ribu ton lebih untuk mendukung swasembada pangan secara nasional pada April 2025 mendatang.

Target 13 ribu ton lebih gabah diyakini akan tercapai dari luas lahan produktif 38 ribu hektar di Aceh Utara saat ini. “Kita bekerja sama dengan instansi terkait dan juga masyarakat bahwa pemerintah hadir di sini untuk mendukung swasembada pangan,” ungkap Asisten Teritorial Kodam Iskandar Muda, Kolonel (Inf) Fransisco ketika berkunjung ke Seunuddon, Aceh Utara, Selasa (11/3/2025).

Menurutnya, TNI diberikan tugas mengamankan perintah presiden lantaran nantinya pada April harus swasembada pangan. Untuk mendukung swasembada tersebut, Pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Bulog, hadir bersama masyarakat petani guna memberikan bantuan pupuk subsidi, peralatan pertanian, saluran irigasi, dan harga gabah yang distandadisasikan.

Terkait harga gabah yang telah ditetapkan pemerintah, Fransisco mengaku turut mengecek ke petani secara langsung apakah harga tersebut sampai ke petani atau tidak, dan petani bersedia atau tidak menjualnya ke Bulog. Informasi yang mereka terima, petani bersemangat menjual gabah langsung ke Bulog.

Baca Juga  Raisya, Yatim Piatu di Aceh Utara Bakal Terima Rumah Layak Huni

Di tengah optimisme tercapainya swasembada pangan, luas lahan pertanian di Aceh Utara terus berkurang. Pada 2010, luas lahan persawahan sebanyak 44.266 hektar dan terus berkurang menjadi 40.618 hektar  pada tahun 2021 dan turun menjadi 38.417  pada 2023 (Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh).

Penyusutan ini diduga karena terjadinya alih fungsi lahan pertanian, peningkatan jumlah penduduk, peningkatan jumlah industri, serta pertumbuhan ekonomi. Di beberapa daerah di Aceh Utara, di lahan pertanian terlihat sudah didirikan pertokoan dan rumah warga.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Aceh, Ihsan, menyebutkan hampir semua wilayah Aceh memasuki panen raya, dan semua gabah dilakukan penyerapan dalam upaya mendukung program pemerintah yaitu swasembada pangan dengan target 3 juta ton.

Baca Juga  Tiga Kabupaten di Aceh Panen Raya Padi Serentak

Saat ini yang sudah terserap setara beras 17 ribu ton, dan Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 25 ribu ton. “Aceh Utara merupakan lumbung pangan. Berdasarkan data yang dilihat pada pertanian, lahan terluasnya ada di Aceh Utara, kemudian Sigli, dan diikuti Aceh Timur,” rinci Ihsan. Pemerintah Pusat membebankan kepada Kanwil Aceh mampu memenuhi target 5.449 ton setara beras.

Berdasarkan penetapan pemerintah, harga pembelian gabah dari petani Rp6,500 per kilogram. “Apabila nanti ada yang membeli harga di bawah itu maka segera hubungi Bulog agar Bulog turun ke lokasi,” tambah Ihsan mengingatkan.

Bulog nanti bakal melakukan sosialisasi dengan menyebarkan spanduk ke kecamatan atau menjumpai petani langsung, sehingga warga tahu bahwa pemerintah telah turun untuk mengamankan harga pembelian gabah di tingkat petani.[]

 

 

Example 120x600