Byklik | Banda Aceh–Sebanyak 372 guru besar fakultas kedokteran dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menyatakan sikap keprihatinannya terhadap kondisi kesehatan nasional. Pernyataan sikap ini ditegaskan dalam sebuah forum akademik nasional yang diselenggarakan di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, 12 Juni 2025.
Pernyataan sikap ini dibacakan oleh empat Guru Besar FK USK di Ruang Program Doktor (S-3), Lantai II Gedung E Fakultas Kedokteran USK. Mereka adalah Prof. Dr. dr. Azharuddin, Sp.OT (K), Prof. Dr. dr. Taufik Suryadi, Sp.F, Prof. Dr. dr. Herlina Dimuati, Sp.A (K) dan Prof. Dr. dr. Maimun Syukri, Sp.PD-KGH.
Dalam pernyataannya, para guru besar menyampaikan bahwa keprihatinan ini lahir bukan dari reaksi emosional sesaat. Melainkan hasil kontemplasi, kajian akademik, dan analisis wacana kritis terhadap narasi-narasi yang dibangun oleh Kementerian Kesehatan.
Para guru menyoroti bahwa narasi yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan melalui implementasi Undang-Undang Kesehatan justru digunakan sebagai instrumen manipulatif, yang melemahkan kepercayaan dan mengalienasi organisasi profesi, akademisi, dan institusi pendidikan tinggi.
“Kami menolak segala cara yang melemahkan kepercayaan publik, merendahkan martabat profesi, dan mengabaikan aspirasi dari para pendidik serta pelaku kesehatan di lapangan.”
Forum ini merupakan bagian dari gerakan moral sivitas akademika yang menyoroti perkembangan pendidikan kedokteran dan kebijakan kesehatan nasional yang dinilai semakin menjauh dari prinsip kolaborasi, transparansi, serta penghargaan terhadap profesionalisme dan ilmu pengetahuan.
Para Guru Besar ini menyoroti berbagai isu krusial, seperti penurunan integritas institusi, melemahnya independensi profesi kedokteran, ketimpangan layanan kesehatan, serta kekhawatiran atas merosotnya etika dalam proses pengambilan kebijakan publik.
Dekan Fakultas Kedokteran USK, Dr. dr. Safrizal Rahman, menyampaikan penghormatan dan apresiasi atas kehadiran para guru besar dari seluruh Indonesia. Ia menekankan pentingnya peran kampus dalam menjaga marwah ilmu pengetahuan dan integritas profesi.
“Kami menyambut baik forum ini dan menegaskan bahwa kampus harus menjadi ruang terbuka bagi ekspresi pemikiran kritis, tanggung jawab, dan keberpihakan pada kepentingan masyarakat luas. Suara dari para guru besar hari ini adalah suara nurani yang menyuarakan kepedulian terhadap masa depan bangsa,” ujar Dr. Safrizal.[]